cara membuat grafik laporan di google data studio

Untuk membuat grafik laporan di Google Data Studio, ikuti langkah-langkah berikut:1. Buka Google Data Studio di browser Anda dan buat laporan baru atau pilih laporan yang ada.2. Di panel sebelah kiri, klik pada tombol “Tambah” atau “Tambah Komponen” untuk menambahkan komponen grafik ke laporan Anda.3. Setelah itu, Anda akan melihat daftar visualisasi yang tersedia. Pilih tipe grafik yang ingin Anda gunakan, seperti “Grafik batang,” “Grafik garis,” “Grafik area,” atau lainnya.4. Setelah Anda memilih tipe grafik, seret dan taruh komponen grafik tersebut ke area kerja laporan.5. Di panel sebelah kanan, Anda akan melihat tab “Data” dan tab “Konfigurasi” untuk mengatur sumber data dan mengkustomisasi grafik.6. Pada tab “Data”, Anda dapat memilih sumber data yang ingin Anda gunakan. Anda bisa memilih dari berbagai sumber data seperti Google Sheets, BigQuery, Google Analytics, dan lainnya. Jika belum ada sumber data yang terhubung, Anda perlu menambahkan sumber data terlebih dahulu.7. Setelah memilih sumber data, Anda dapat memilih dimensi dan metrik yang ingin ditampilkan dalam grafik. Dimensi adalah atribut atau kategori yang ingin Anda analisis, sedangkan metrik adalah data numerik yang ingin Anda tampilkan.8. Di tab “Konfigurasi”, Anda dapat mengkustomisasi tampilan grafik. Anda dapat mengubah judul, mengatur warna, mengubah tampilan sumbu, menambahkan filter, dan melakukan pengaturan lainnya untuk memenuhi kebutuhan Anda.9. Jika Anda ingin menambahkan lebih banyak grafik atau komponen lainnya, ulangi langkah 2 hingga 8.10. Setelah Anda selesai mengatur grafik dan komponen lainnya, Anda dapat menyimpan laporan dan membagikannya dengan orang lain.Itulah langkah-langkah umum untuk membuat grafik laporan di Google Data Studio. Anda dapat mengkustomisasi lebih lanjut grafik dan laporan sesuai kebutuhan Anda dengan menggunakan fitur-fitur yang tersedia di Google Data Studio.

grafik laporan di google data studio

Untuk membuat grafik laporan di Google Data Studio, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka Google Data Studio di browser Anda dan buat laporan baru atau pilih laporan yang ada.
  2. Di panel sebelah kiri, klik pada tombol “Tambah” atau “Tambah Komponen” untuk menambahkan komponen grafik ke laporan Anda.
  3. Setelah itu, Anda akan melihat daftar visualisasi yang tersedia. Pilih tipe grafik yang ingin Anda gunakan, seperti “Grafik batang,” “Grafik garis,” “Grafik area,” atau lainnya.
  4. Setelah Anda memilih tipe grafik, seret dan letakkan komponen grafik tersebut ke area kerja laporan.
  5. Di panel sebelah kanan, Anda akan melihat tab “Data” dan tab “Konfigurasi” untuk mengatur sumber data dan mengkustomisasi grafik.
  6. Pada tab “Data”, Anda dapat memilih sumber data yang ingin Anda gunakan. Anda bisa memilih dari berbagai sumber data seperti Google Sheets, BigQuery, Google Analytics, dan lainnya. Jika belum ada sumber data yang terhubung, Anda perlu menambahkan sumber data terlebih dahulu.
  7. Setelah memilih sumber data, Anda dapat memilih dimensi dan metrik yang ingin ditampilkan dalam grafik. Dimensi adalah atribut atau kategori yang ingin Anda analisis, sedangkan metrik adalah data numerik yang ingin Anda tampilkan.
  8. Di tab “Konfigurasi”, Anda dapat mengkustomisasi tampilan grafik. Anda dapat mengubah judul, mengatur warna, mengubah tampilan sumbu, menambahkan filter, dan melakukan pengaturan lainnya untuk memenuhi kebutuhan Anda.
  9. Jika Anda ingin menambahkan lebih banyak grafik atau komponen lainnya, ulangi langkah 2 hingga 8.
  10. Setelah Anda selesai mengatur grafik dan komponen lainnya, Anda dapat menyimpan laporan dan membagikannya dengan orang lain.

Itulah langkah-langkah umum untuk membuat grafik laporan di Google Data Studio. Anda dapat mengkustomisasi lebih lanjut grafik dan laporan sesuai kebutuhan Anda dengan menggunakan fitur-fitur yang tersedia di Google Data Studio.

apakah di maksud dengan grafik laporan di google data studio

Ya, ketika kita menyebut “grafik laporan di Google Data Studio,” itu mengacu pada pembuatan grafik atau visualisasi data dalam laporan yang dibuat menggunakan platform Google Data Studio. Google Data Studio adalah alat visualisasi data yang memungkinkan Anda menggabungkan data dari berbagai sumber, menganalisisnya, dan membuat laporan yang menarik dengan grafik, tabel, diagram, dan komponen visual lainnya.

Dalam konteks Google Data Studio, “grafik laporan” mengacu pada penggunaan berbagai jenis grafik, seperti grafik batang, grafik garis, grafik pie, grafik area, grafik kolom, dan sebagainya, untuk menggambarkan data secara visual. Grafik ini digunakan untuk mewakili informasi atau hasil analisis yang diinginkan dalam laporan Anda.

Dengan menggunakan grafik laporan di Google Data Studio, Anda dapat dengan mudah mengubah data mentah menjadi visualisasi yang informatif dan mudah dipahami, serta memperkaya laporan Anda dengan komponen visual yang sesuai.

fungsi grafik laporan di google data studio

Fungsi dari grafik laporan di Google Data Studio adalah sebagai berikut:

  1. Visualisasi Data: Grafik laporan membantu Anda mengubah data mentah menjadi visualisasi yang lebih mudah dipahami. Dengan menggunakan grafik, Anda dapat dengan cepat melihat pola, tren, dan perbandingan dalam data Anda.
  2. Komunikasi Data: Grafik laporan memungkinkan Anda menyajikan informasi dan temuan dari data secara jelas dan efektif. Dengan menggunakan visualisasi yang tepat, Anda dapat dengan mudah menjelaskan hasil analisis dan membagikan wawasan penting kepada pemangku kepentingan.
  3. Analisis Data: Grafik laporan membantu dalam menganalisis dan menjelajahi data dengan lebih baik. Dengan melihat data dalam bentuk visual, Anda dapat mengidentifikasi pola, anomali, hubungan, dan tren dengan lebih mudah daripada hanya melihat tabel data mentah.
  4. Pemantauan Kinerja: Grafik laporan memungkinkan Anda untuk memantau kinerja dan kemajuan melalui visualisasi data yang berkala. Dengan melihat grafik yang diperbarui secara real-time, Anda dapat mengikuti perkembangan metrik kunci dan mengidentifikasi tren yang penting dalam waktu nyata.
  5. Interaktivitas: Grafik laporan di Google Data Studio dapat diberi interaktivitas, seperti filter, pengeboran, atau tautan ke bagian lain dalam laporan. Ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi data secara interaktif dan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam.

Dengan fungsi-fungsi ini, grafik laporan di Google Data Studio memainkan peran penting dalam menganalisis data, mengkomunikasikan temuan, dan memahami informasi secara visual.

Fungsi

Grafik laporan di Google Data Studio memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  1. Integrasi dengan Sumber Data: Google Data Studio dapat terhubung dengan berbagai sumber data, seperti Google Sheets, BigQuery, Google Analytics, dan banyak lagi. Ini memungkinkan Anda untuk menggabungkan data dari berbagai sumber dan membuat visualisasi yang komprehensif.
  2. Kemudahan Penggunaan: Google Data Studio dirancang dengan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan. Anda dapat dengan mudah menambahkan, mengubah, dan mengatur grafik laporan dengan seret dan lepas. Tidak diperlukan keahlian pemrograman atau desain yang rumit.
  3. Kustomisasi yang Luas: Google Data Studio memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam menyesuaikan tampilan grafik laporan. Anda dapat mengubah warna, gaya, ukuran, sumbu, dan banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan desain dan merepresentasikan data dengan cara yang diinginkan.
  4. Kolaborasi dan Berbagi: Grafik laporan di Google Data Studio dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain. Anda dapat mengundang anggota tim atau pemangku kepentingan lainnya untuk melihat, mengedit, atau memberikan komentar pada laporan Anda. Ini memfasilitasi kolaborasi dalam analisis data dan presentasi.
  5. Aktualisasi Otomatis: Grafik laporan di Google Data Studio dapat dihubungkan dengan sumber data yang diperbarui secara otomatis. Ketika data sumber diperbarui, grafik laporan juga akan terupdate secara otomatis. Ini memungkinkan Anda untuk memantau kinerja atau perkembangan data dalam waktu nyata.
  6. Interaktivitas: Grafik laporan di Google Data Studio dapat diberi interaktivitas, seperti filter atau pengeboran data. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi data secara interaktif, melakukan analisis lebih dalam, dan mendapatkan wawasan yang lebih kaya.
  7. Skalabilitas: Google Data Studio dapat menangani data dalam skala yang besar. Dengan kapabilitas cloud computing Google, Anda dapat mengolah dan memvisualisasikan data dalam jumlah besar dengan kecepatan dan kehandalan tinggi.

Dengan kelebihan-kelebihan ini, grafik laporan di Google Data Studio menjadi alat yang kuat dalam menganalisis data, mengkomunikasikan temuan, dan mengambil keputusan berdasarkan wawasan yang didapatkan dari visualisasi data.

membaca grafik laporan di google data studio

Untuk membaca grafik laporan di Google Data Studio, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

  1. Identifikasi Tipe Grafik: Perhatikan jenis grafik yang digunakan dalam laporan, misalnya grafik batang, grafik garis, grafik pie, atau grafik area. Setiap jenis grafik memiliki cara yang berbeda dalam menyajikan data.
  2. Judul Grafik: Periksa judul grafik yang memberikan informasi tentang apa yang diwakili oleh grafik tersebut. Judul ini dapat memberikan gambaran tentang data apa yang ditampilkan atau pertanyaan apa yang ingin dijawab dengan grafik tersebut.
  3. Sumur Grafik: Perhatikan sumbu grafik. Grafik batang dan grafik garis biasanya memiliki sumbu horizontal (X) yang mewakili kategori atau dimensi data, dan sumbu vertikal (Y) yang mewakili metrik atau nilai data. Grafik pie biasanya tidak memiliki sumbu, tetapi mewakili proporsi atau persentase data.
  4. Label dan Nilai: Periksa label yang diberikan untuk setiap bagian dalam grafik, baik itu label kategori atau label nilai. Ini membantu dalam mengidentifikasi data yang direpresentasikan oleh setiap elemen grafik.
  5. Ukuran dan Proporsi: Perhatikan ukuran atau panjang batang, garis, atau sektor dalam grafik. Ukuran ini mencerminkan nilai atau proporsi data yang diwakili. Perhatikan juga perbandingan antara elemen-elemen grafik yang berbeda untuk memahami relasi dan perbandingan data.
  6. Warna: Perhatikan penggunaan warna dalam grafik. Warna dapat digunakan untuk membedakan kategori atau menyoroti pola tertentu dalam data. Perhatikan apakah ada kode warna khusus atau arti warna tertentu yang terkait dengan grafik tersebut.
  7. Legenda: Jika ada legenda, bacalah untuk memahami apa yang diwakili oleh setiap warna atau simbol dalam grafik. Legenda memberikan keterangan tambahan yang membantu interpretasi grafik.
  8. Tooltip: Jika Anda mengarahkan kursor ke elemen grafik, mungkin akan muncul tooltip yang memberikan informasi lebih lanjut tentang nilai atau detail data yang mendasari.
  9. Konteks dan Analisis: Perhatikan konteks laporan secara keseluruhan dan hubungkannya dengan grafik yang sedang Anda lihat. Cobalah untuk memahami pesan atau insight yang ingin disampaikan melalui grafik tersebut, serta melihat pola atau tren yang mungkin terlihat dari data.

Dengan memperhatikan elemen-elemen di atas, Anda dapat membaca dan memahami grafik laporan di Google Data Studio dengan lebih baik, serta mendapatkan wawasan yang relevan dari visualisasi data tersebut.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *